Selamat malam, saya sekedar mau cerita pengalaman saya saat urus pajak di Samsat kota, tolong untuk calo yg berkeliaran di samsat harap ditertibkan, soalnya mereka bukan membantu, tp malah bisa dibilang maling.nMaksud hati saya td minta tolong ke salah satu dari mereka, karena saya td sedang sibuk, diawal, mereka minta jasa cuma 15 rb, dan total di faktur pajaknya, total abis biaya nya Rp 375.000,- ( pajak 5 than ). Tp pas saya bayar mau ambil STNK saya, saya dimintai uang Rp 625.000,-. Makanya saya kaget. Dan terpaksa membayar sekian. Krna mereka sudah grombol dg para calo. Saya bilang bakal saya laporkan ke saudara saya yg ada di Polda DIY, tp mereka gak takut katanya.nSaya berfikiran, apa iya ada dekengan dari orang dalam?nMohon kasus saya ini ditanggapi dg serius. Saya sangat kecewa dg SAMSAT DIY. Makasih

Sebagai daerah istimewa/terkemuka di Indonesia.sy menyarankan kpd bpk gubernur/raja Jogja. untuk memperluas kota Jogja dr 32km persegi menjadi lbh bsr mungkin 300km persegi.biar gk masuk dng area kcl kotanydi Indonesia.diypunya luas 3100kmpersegi.misalkan dikurangi 300pun msh sngt luas.biar gk kcl2 bngt wilayahnya,,Ats perertimbanganny,,sy ucapkan terima kasih

Sebagai daerah istimewa/terkemuka di Indonesia.sy menyarankan kpd bpk gubernur/raja Jogja. untuk memperluas kota Jogja dr 32km persegi menjadi lbh bsr mungkin 300km persegi.biar gk masuk dng area kcl kotanydi Indonesia.diypunya luas 3100kmpersegi.misalkan dikurangi 300pun msh sngt luas.biar gk kcl2 bngt wilayahnya,,Ats perertimbanganny,,sy ucapkan terima kasih

Sebagai daerah istimewa/terkemuka di Indonesia.sy menyarankan kpd bpk gubernur/raja Jogja. untuk memperluas kota Jogja dr 32km persegi menjadi lbh bsr mungkin 300km persegi.biar gk masuk dng area kcl kotanydi Indonesia.diypunya luas 3100kmpersegi.misalkan dikurangi 300pun msh sngt luas.biar gk kcl2 bngt wilayahnya,,Ats perertimbanganny,,sy ucapkan terima kasih

Yth. Dinas Perhubungan dan Dinas PU terkait,nnAdanya rambu lalu lintas “Ke kiri jalan terus” atau “Ke kiri ikuti APILL” disetiap persimpangan jalan sudah cukup membantu. nNamun berbeda situasinya ketika masa liburan sekolah atau hari raya. Banyak sekali warga dari luar kota/provinsi berkunjung ke Yogykarta dengan menumpangi kendaraan pribadi. Akibatnya, disetiap persimpangan jalan akan terjadi antrean yang mengular cukup jauh karena meningkatnya volume kendaraan. Hal ini menyebabkan beberapa pemakluman jika terdapat pengendara luar kota yang tidak familiar dengan jalanan di Yogyakarta, apalagi jika mereka terjebak pada lajur sebelah kiri yang dimana terdapat rambu lalu lintas “Ke kiri jalan terus.” Hal ini membuat pengendara yang berada dibelakangnya dan hendak berbelok ke kiri akan merasa terhambat karena lajurnya tertutup. Hal ini jarang terjadi pada hari-hari biasa, namun sering terjadi ketika musim liburan.nSaya hendak memberikan saran kepada dinas terkait, agar dapat memberikan solusi atau rekayasa semacamnya untuk memperlancar kendala-kendala seperti ini yang sering terjadi. Mungkin dengan memberikan rambu lalu lintas tambahan berjarak beberapa meter sebelum APILL agar dari kejauhan, para pengemudi dapat mengetahui regulasi yang ada di depannya nanti. Atau dengan cara mencopot sementara rambu lalu lintas “Ke kiri jalan terus” yang dirasakan perlu dicopot dibeberapa titik kemacetan dan para pengemudi mengacu pada UU RI Nomor 22 Tahun 2009 pasal 112 ayat 3. Atau semacamnya di mana dinas terkait dapat memberikan kreasi yang solutif.nTerima kasih untuk kesediaan pihak terkait membaca dan meneruskan laporan saya. Mohon maaf jika terdapat salah dalam penyampaian saya. Sekali lagi, terima kasih.

Permisi saya mau melaporkan sudah lama sepanjang jalan pleret sudah tidak layak,banyak tambalan aspal yang tidak sejajar dan saat jalan rusak selalu cuma di tambal tidak pernah di aspal ulang padahal kmrn di daerah wiyoro jalan nya tidak terlalu rusak langsung di aspal baru..mohon kebijakannya dan tolong di tinjau jalannya.