E-Lapor DIY
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta

Di jalan urip sumoharjo tepatnya di sekitar kafe C28, tarif parkir dipukul rata 10ribu, ketika berargumen, jukir tidak dapat menunjukkan karcis parkir dan berdalih bahwa semua yang nonton bioskop pasti 2 jam, padahal kami tidak nonton bioskop. Dan memaksa minta bayar di depan. Payah sekali parkir di Yogyakarta bisa lebih mahal daripada kota besar lainnya.

Di Jl. P. Mangkubumi, tepatnya di depan Tunqu Nangkring, terdapat parkir yang tidak sesuai tarif. Tarif parkir Rp5.000 per motor. Herannya, pungli ini dilakukan tepat di depan plang tarif parkir (sudah terlampir). Petugas parkir tidak memberikan karcis parkir. Bahkan ketika diminta, petugas bilang karcisnya habis. Petugas parkir (bapak-bapak) memakai jaket dishub. Ada ibu-ibu juga (yang ini sepertinya tidak resmi), tidak memakai atribut petugas. Mohon ditindaklanjuti dan dipublikasikan hasilnya. Jika pemerintah tak kunjung mendengar, apalagi menimbang, lebih-lebih menindak, rakyat punya kuasa. Jangan sepelekan. Ini perintah bos besar: Rakyat. Salam hangat, Bos Besarmu

Di lingkungan kami Perum Bumi Trimulyo Blok 1 RT 12 ada warga pendatang baru sejak 2018 yang tidak pernah menunjukkan identitas kependudukan yang legal kepada kami selaku pengurus RT RW dan tokoh masyarakat setempat. Jika ditanya dokumen kependudukan selalu beralasan terus, hal ini membuat warga menjadi resah. Menurut pengakuannya mereka berasal dari Tangerang & Nias, tapi tetap meragukan. KTP, KK, dan Surat Nikah pun tidak bisa ditunjukkan apalagi mereka sdh punya anak. Terus terang hal ini meresahkan lingkungan kami yang tertib administrasi kependudukan, taat hukum dan taat beragama. Mohon ditindak lanjuti karena sudah berjalan sejak 2018 hingga sekarang tidak ada tindakan tegas, kami keberatan jika bertetangga dengan pendatang yang legalitas dokumen kewarganegaraan nya tidak jelas. Mohon ditindak lanjuti pihak berwenang. Terima kasih banyak njih.

Lapor Pak/Bu. Terdapat kerusakan pada trotoar Jl. R.W. Monginsidi kel. Karangwaru, Tegalrego Kota Jogja. Kondisi kebol karena amblas ke drainase.

Saat ini jam 11 malam, tidak jauh dari tempat tinggal, suara lagu kencang sekali dari sound system tidak kunjung berhenti. Kami besok harus kerja dan tidak bisa tidur. Mohon supaya bisa ditertibkan karena setiap sabtu/minggu sudah berminggu2 selalu demikian. Terima kasih.

Kami melaporkan kondisi halte TransJogja di kawasan Pasar Legi, Yogyakarta (https://maps.app.goo.gl/tZXWf4JTzovcp5Bs7) yang memprihatinkan. Kondisi: - Halte terlihat rusak dan tidak layak dipakai. - Penyangga depan hilang/tidak terpasang, hanya disandarkan ke pohon. - Struktur besi berkarat, rawan membahayakan penumpang. Kondisi ini menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat yang sehari-hari menggunakan TransJogja, termasuk pelajar, pekerja, hingga lansia. Dokumentasi aduan : https://x.com/merapi_uncover/status/1960588169549898177 Kami memohon perhatian dan tindak lanjut dari dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan halte ini, serta memastikan fasilitas TransJogja lebih aman dan layak digunakan masyarakat.

Kami melaporkan kondisi jalan yang terputus total di kawasan Jalan Jalak, akses vital warga Kampung Ledok menuju Embung Tebak Boyo (https://maps.app.goo.gl/mXP9XuhjPBtBei8V9) Kronologi & Kondisi: - Akhir Februari lalu, hujan deras menggerus badan jalan hingga putus total. - Sejak itu jalan tak bisa dilalui kendaraan; warga harus memutar jauh/berjalan kaki. Warga sempat membuat jembatan bambu darurat, namun tidak aman. - Lebih dari 6 bulan berlalu, meski pihak terkait sudah beberapa kali survei, belum ada perbaikan. Dokumentasi warga: https://x.com/merapi_uncover/status/1960358381396558159 Kami memohon perhatian dan tindak lanjut segera agar akses vital ini dapat kembali digunakan dan aktivitas warga berjalan normal.

Mohon dinas terkait dapat memperbaiki tombol pelican crossing yang terdapat utara Hotel Inna Garuda. Atas perhatiannya, Terima kasih

Anak saya salah satu siswa SMP 5, diinfokan agar orang tuanya menyiapkan dana 2-3 juta untuk study tour ke bali bulan november 2025. Apakah dari dinas pendidikan tidak ada edaran bahwa study tour sebaiknya fokus pada kemanfaatan dan mengutamakan lokasi sekitar sekolah ?