Saya sudah pindah alamat dan tidak pernah menerima kis

Saya Berta Nurwidyastuti, salah satu staf pengajar di SMPN 6 Yogyakarta yang diberi tugas untuk mengajukan kerjasama dengan PT Anindiya Mitra Internasional (AMI) Jln Janti km 4 Banguntapan Bantul dalam rangka penggunaan Bus Trans Jogja untuk kegiatan Projek Pelajar Pancasila kelas VII yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Selasa, 30 Agustus 2022.nHari Senin, 15 Agustus 2022 sy beserta 2 rekan ke PT AMI untuk mengajukan surat kerjasama, dan diterima dengan sangat baik oleh salah satu staf (perempuan).nHari Jumat  19 Agustus 2022 sy dihubungi oleh salah satu pegawai PT JTT Trans Jogja mengenai kesediaan armada yang akan digunakan.nHari Selasa, 23 Agustus 2022 sy beserta 1 rekan ke Halte Trans Amplaz untuk pembelian tiket pelajar Trans. Sy tanyakan ke pegawai yang bertugas saat itu mengenai pengurangan biaya&penambahan armada. Kemudian dijanjikan akan dibantu menghubungi  pihak Trans.nHari Rabu, 24 Agustus 2022 sy beserta 1 teman yg sama, kembali ke Halte Trans Amplaz. Berdasar informasi pegawai Trans, tdk ada pengurangan biaya+penambahan armada. Akhirnya sy melakukan transaksi pembelian tiket/kartu pelajar sebesar Rp 910.000 untuk mengisi 7 kartu yang akan digunakan untuk 223 siswa kelas VII. Karena kami butuh tandatgn & stempel untuk SPJ, dan di halte tdk ada, maka disarankan untuknke PT AMI. Sekitar pkl 14.00 sy diterima dengan baik oleh pegawai PT AMI bag FO (perempuan). Kami utarakan maksud kedatangan dengan menyerahkan 7 tiket/kartu pelajar, nota pembelian, dan kertas SPJ. Setelah diterima, kami diminta menunggu di ruang tunggu. Setelahnya, pegawai FO turun, dan bilang kalau PT AMI tdk bisa memberikan tandatangan & stempel karena pembelian tiket/kartu tdk dilakukan di PT AMI. Setelahnya, ada pegawai lain yang turun (perempuan, kemungkinan bag keuangan&namanya ANGGUN). Beliau bicara dengan nada ketus, dan sebelum duduk sdh bicara lebih dulu kalau PT AMI tdk bisa memberikan stempel karena pembelian tdk dilakukan di PT AMI. Berikut inti pembicaraan kami:nPegawai PT AMI (P)nBerta (B)nTeman Berta (F)nB: lha harusnya pembelian dimana mbak? Biar kami bisa mendapatkan kuitansi, tandatangan & stempel? Karena kami td diarahkan ke sini oleh pegawai di Halte Trans Amplaz.nP: ya di Halte Trans, karena kami tdk mengeluarkan tiket/kartu u pelajar. Lagian ini, iniii (menunjukkan nota pembelian kartu) sdh bisa sebagai kuitansi pembelian. (Cara penyampaiannya tdk sopan)nB: oke, kalau gitu. Terus yang SPJ harus ada stempel&tandatangan gimana?njawabannya di luar dugaan synP: LHA ITU KAN URUSAN IBU, BUKAN URUSAN SAYA.nseketika sy diam karena kaget, jantung sy sampai berdebar kencang, dan sy menata emosi sy. Seumur-umur, belum pernah sy diperlakukan tdk sopan seperti itu, apalagi oleh orang yang pertama kali bertemu. Saat sy diam, si P masih terus bicara menunjuk nota&SPJ yg ada di atas mejanF: mbak, besok lain kali kalau bicara yang sopannStelahnya sy tdk menggubris omongan P, sy ambil kartu+SPJ di atas meja, dan segera keluar sambil bicaranB: oya sudah, sy berada ditempat yang salah. (Sy masih bisa menangkupkan kedua tangan, pamit dg FO). nnYang saya permasalahkan adalah SIKAP OKNUM PEGAWAI PT AMI, SEANDAINYA TDK BISA MEMBERIKAN KUITANSI, STEMPEL&TANDATANGAN, JUGA TDK APA², TAPI BICARANYA YANG SOPAN. APALAGI KAMI MENGAJUKAN SURAT RESMI DARI INSTANSI. BUKAN MEMBAWA NAMA PRIBADI.nTOLONG PEMBINAANNYA UNTUK PEGAWAI TERSEBUT AGAR KEJADIAN YANG SAMA TDK TERULANG LAGI.nSaya tunggu tindak lanjutnyannBerta Nurwidyastuti nSMPN 6 Yogyakarta nNo. HP: 087839318250nn

Kami Paguyuban Tuk sibedug hanya memohon bantuan dan arahan dari dinas terkait agar bisa membantu kami menjembatani antara juru kunci dan pihak keraton agar bisa bertemu dan menyampaikan permohonan pohon beringin untuk mengganti pohon yang sudah tumbang sejak 2017

saya sudah beberapa kali mengajukan ke beberapa instansi termasuk keraton jogja namun belum ada jawaban mohon kiranya kami dari paguyuban sendang tuk sibedug meminta kepada instansi terkait agar bisa membantu penanaman kembali pohon beringin di lokasi sendang tuk sibedug

Tolong dibuatkan terowongan untuk warga di bawah rel kereta petak Stasiun Wates dan Stasiun Kalimenur. (Kab. Kulon Progo)nnUntuk mempermudah akses warga menuju masjid, sawah, dan sekolah. Dan sebagai jalan penghubung antara Lor sepur dan Kidul Sepur (masih dalam satu RT yang sama)nnUntuk saat ini, pejalan kaki berjalan menyeberangi rel ganda yang ketinggiannya lumayan (sangat berbahaya, apalagi saat kereta berpapasan), dan pengguna motor memutar sejauh 1 km dengan jalan yang rusak, atau biasanya melalui terowongan air yang sangat licin dan berbahaya.nnTolong sekiranya dapat membangun terowongan penghubung di bawah rel agar dapat mempermudah mobilisasi warga menuju Masjid, Sawah, dan Sekolah.nnInfo LampirannGambar 1: Denah, jalur yang diberinWarna oranye merupakan akses warga setiap harinya menuju masjid, sawah, menuju jalan utama, sekolah.nWarna biru merupakan terowongan jalan air setinggi kurang lebih 1,5 meter yang terkadang dilalui kendaraan bermotor, ini sangat berbahaya, dikarenakan sangat licin.nWarna merah merupakan jalan yang biasa digunakan pejalan kaki untuk menyebrangi rel kereta dengan cara mendaki setinggi 7 meter. Sangat berbahaya apalagi jalur ganda.nnGambar 2: Tampak rel kereta api dari sebelah UtarannLokasi: Sidowayah, Sukoreno, Sentolo, Kab. Kulon Progonhttps://maps.app.goo.gl/KiMqxZnRbXoRHotS9

rusak sepanjang 1 km, menuju kawasan wisata hutan pinus